Tanggal 22 Desember 2017 merupakan tanggal yang telah ditetapkan menjadi hari ibu nasional. Di hari ibu aku masih sama seperti tahun sebelumnya, masih sangat sungkan bermesraan dengan ibu peri. Masih tak ada nyali menunjukkan kalau aku sangat menyayangi ibu, kadang aku berfikir kalau aku sangat tidak adil berperilaku terhadap ibu. Saat teman ulangtahun aku tak pernah sungkan mengucapkan langsung dan aku tak pernah lupa mengungkapkan kata cinta untuk temanku. Tapi kenapa ? aku sangat tidak bernyali saat harus melakukan hal yang sama kepada ibu tersayang. Dihari ibu tahun ini aku memberi ucapan untuk ibu hanya sebatas melalui personal chat whatapps, tak apalah yang penting ada kemajuan. Dan semoga tahun berikutnya aku bisa memberi bukti nyata for my mom.
Disesion ini aku ingin bercerita
tentang ibu, bidadariku, malaikatku. Ibuku adalah wanita tangguh yang luar
biasa. Aku sering sekali malas saat ibu meminta bantuan, tapi ibu tak pernah
marah. Aku sering berbohong tapi ibu tak pernah sekalipun menghardikku. Aku
ingat sekali saat aku kecil, aku dilarang berjalan dengan satu kaki tapi aku
tak menghiraukan larangan ibu dan akhirnya aku terjatuh, ibu marah, ibu tak peduli,
aku menangis dan berlari menuju kamar. Saat aku tertidur, ibu menciumiku, mengobati
lukaku dengan penuh kasih sayang sampai aku tak merasakan sakit.
Dulu saat aku masih remaja, aku
sangatlah boros, sulit sekali memanage keuangan, ibu tak pernah lelah
membimbingku menabung sampai akhirnya aku bisa rutin menabung. Kadang aku kesal
dengan ibu saat pemikiran beliau tak pernah sejalan denganku, tak jarang aku
dan ibu beradu cek cok yang hebat sekali. Sampai aku berfikir, aku adalah anak
durhaka. Aku tak berguna, tetapi ibu selalu memaafkan kesalahanku,
melindungiku, menjagaku, dan mendoakanku disetiap sujudnya.
Saat aku dirawat dirumah sakit,
ibulah orang pertama yang mengkhawatirkanku, membelaku dan merawatku. Ibulah
orangnya yang menyiapkan segala keperluanku, ibu orang yang mendukungku, orang
yang menguatkan aku, dan tak pernah membenarkan saat aku berbuat salah.
Ibuku
tak pernah menuntutku harus bisa memasak, bersih bersih, ngepel dan bangun
pagi. Sekalipun ibuku tak pernah menyuruhku menyapu rumah, bukaan ibuku
mengajariku jadi anak malas. Ibu melakukan seperti itu karena ibu tak mau
menuntutku, tak mau memaksaku, yang penting tanggung jawabku dengan Sang
Pencipta Nomor 1 begitu kata beliau. Soal kodrat perempuan ibuku yakin aku bisa
melakukannya, karena hidup ini belajar, ada prosesnya dan ada gagalnya.
Thankyou so much mom, you’re my everything :*
Comments
Post a Comment